Masalah di Libya dan Iran Sempat Angkat Tinggi Harga Minyak Dunia

581

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia jelang perdagangan sesi Asia hari Selasa (21/01/2020)  lebih tinggi dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu, sekalipun pergerakan harganya memangkas rekor yang dicapai awal perdagangan sesi Asia awal pekan yang mencapai posisi tertinggi lebih dari sepekan.

Minyak mentah Amerika atau minyak WTI terpantau masih naik  lebih dari 0,5 persen lebih tinggi  setelah naik sebanyak 2 persen menjadi di atas $59 per barel  karena kekhawatiran pasokan setelah beberapa produksi dihentikan di Libya dan Irak. Di Libya, dua ladang minyak besar mulai ditutup setelah pasukan yang setia kepada komandan militer yang membangkang, Khalifa Haftar, menutup saluran pipa.

Sementara itu, di  Irak untuk sementara waktu berhenti bekerja di sebuah ladang minyak pada hari Minggu dan pasokan dari situs kedua beresiko di tengah kerusuhan dan protes anti-pemerintah di negara itu. Harga minyak mentah Brent terpantau naik 0,7% menjadi $65,3 per barel.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan dapat menguat kembali. Sehingga untuk minyak WTI dapat bergerak ke resisten di 59.80 – 60.50 , namun jika retreat akan meluncur ke kisaran support di 57.55 – 56.24.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here