(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak naik pada perdagangan Selasa (04/02). Kenaikan harga gula didukung dengan meningkatnya harga minyak mentah.
Terpantau harga gula bergerak naik 1,07% pada 15.05.
Kenaikan harga minyak mentah akan meningkatkan harga etanol sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat etanol dibanding gula, sehingga produksi gula menurun.
Harga minyak kembali naik pada Selasa di tengah harapan untuk pembatasan produksi baru dari OPEC dan sekutunya untuk mengimbangi potensi penurunan permintaan yang dipicu oleh wabah koronavirus. Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 54,74 per barel, naik 30 sen, atau hampir 0,5%, sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 62 sen, atau 1,2%, pada $ 50,73 per barel.
Penurunan produksi gula juga masih memberikan sentimen bullish bagi harga gula. Harga gula naik lebih tinggi pada Senin dengan gula NY pada level tertinggi 2 tahun baru di tengah menyusutnya pasokan gula global. Asosiasi Perdagangan Gula India (ISMA) pada hari Senin melaporkan bahwa produksi gula di India, produsen gula terbesar kedua di dunia, turun tajam sebesar -24% y / y menjadi 14,1 MMT selama 1 Oktober-31 Januari.
Pasokan gula dari UE juga menurun setelah Komisi Eropa melaporkan pada Senin bahwa ekspor gula UE selama 1 Oktober – 22 Januari turun -62% y / y ke level terendah 3 tahun 291.000 MT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik seiring kenaikan harga minyak dan rendahnya produksi gula global. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.13-15.28. Namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support 14.91-14.81.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



