(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York melonjak naik tertinggi 2 tahun pada Selasa (11/02) terdukung sentimen bullish seperti penurunan produksi global dan kenaikan harga minyak mentah.
Terpantau harga gula kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak melonjak 1,86% pada 15.32.
Peneliti Green Pool Commodity pada hari Senin menaikkan perkiraan defisit gula global 2020/21 menjadi -3,8 MMT dari perkiraan sebelumnya -1,0 MMT.
Harga gula sudah dalam mode reli karena kekhawatiran tentang kekeringan di Thailand, produsen gula terbesar keempat di dunia. Departemen Meteorologi Thailand mengatakan kekeringan tahun ini di Thailand adalah yang terburuk dalam 40 tahun. Thai Sugar Millers Corp mengatakan Jumat lalu bahwa produksi gula 2019/20 Thailand akan turun -35% y / y menjadi 9 MMT dari 14 MMT pada 2018/19 karena kondisi kering mengurangi hasil tebu.
Lonjakan harga gula juga didukung kenaikan harga minyak mentah. Harga Minyak naik pada hari Selasa, pulih dari level terendah 13-bulan karena jumlah kasus virus corona baru melambat di China, meredakan beberapa kekhawatiran atas potensi penghancuran panjang permintaan minyak.
Kenaikan harga minyak mentah akan meningkatkan harga etanol sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat etanol dibanding gula, sehingga produksi gula menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik terpicu penurunan produksi global dan kenaikan harga minyak mentah. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.50-15.60. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 15.20-15.10.