Trump, Ekonomi AS, dan Coronavirus

813

(Vibiznews – Economy) – Dalam beberapa hari terakhir ini kita melihat bahwa pergerakan pasar di Amerika Serikat cenderung negatif, seiring dengan semakin maraknya berita mengenai Coronavirus, yang dalam beberapa hari terakhir ini meningkat di Amerika Serikat. Dow Jones Index mengalami penurunan dan pelemahan, dimana sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada saat era Trump memerintah.

Apa respon Trump terhadap Coronavirus?

Respon Trump terhadap penyebaran Coronavirus sangat baik, meskipun hal ini tidak diberitakan dengan besar-besaran oleh media Amerika Serikat karena masalah-masalah politis yang sedang berkecamuk di Amerika Serikat. Pada saat wabah ini sedang menyebar dengan luas di China, pada tanggal 31 Januari yang lalu Amerika Serikat melakukan pencegahan dengan melarang seluruh orang yang berasal dari China untuk masuk ke wilayah Amerika Serikat. Tindakan ini sangat memperlambat laju Coronavirus yang ada.

Tindakan melakukan pelarangan ini dikritisi oleh WHO (World Health Organization) dan juga oleh Partai Demokrat di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa larangan-larangan serupa akan sangat mengganggu perdagangan dengan China, dimana pihak-pihak tersebut juga menilai upaya Trump ini sangat berlebihan dan tidak diperlukan. Dalam index DJIA yang terpantau pada 31 Januari, justru terjadi rally setelah mengalami penurunan sejak pertengahan Januari. Respon pasar terhadap larangan Trump ini justru positif.

Namun pada 19 Februari 2019, terjadi penurunan yang sangat signifikan, yang dikarenakan melonjaknya korban yang terjangkit oleh Coronavirus di Italia. Saat ini di Italia sudah terdapat lebih dari 1,600 kasus, yang merupakan lonjakan yang sangat besar. Hal ini juga diperparah dengan kondisi yang terjadi di Korea Selatan, dimana saat ini tercatat ada 4,212 kasus, dimana penyebarannya juga terjadi dengan cukup signifikan di kota Daegu, Korea Selatan.

Apa kondisi Amerika Serikat pada saat ini?

Meskipun di Amerika Serikat saat ini terhadap 87 kasus, penanganan sejauh ini masih berlangsung dengan cukup baik. Lebih dari setengah kasus yang ada di Amerika Serikat bukan berasal dari transmisi manusia-ke-manusia seperti yang sedang sangat terjadi di Korea Selatan dan Italia, tetapi berasal dari kapal Diamond Princess dimana banyak warga negara Amerika Serikat yang dievakuasi dari sana beberapa waktu lalu.

Pemerintahan Trump juga telah meminta dana darurat sebanyak $8.5 trilyun untuk melakukan penanganan lebih terhadap virus ini. Dana ini antara lain akan digunakan untuk melakukan penelitian vaksin, peningkatan produksi test kit, serta untuk membeli peralatan perlindungan diri seperti masker.

Saat ini Amerika Serikat memang mengalami kekurangan masker, karena dibutuhkan 300 juta masker, sedangkan yang tersedia masih kurang dari tersebut. Namun produksi domestik di Amerika sangat kuat, terutama untuk masker N95, karena produksi untuk masker-masker tersebut, termasuk juga yang dieskpor ke negara lain, adalah produksi domestik AS. Proses manufaktur 3M, Honeywell, serta Kimberley-Clark, yang merupakan produsen N95 terbesar di dunia, ada di domestik Amerika Serikat. Trump sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan undang-undang darurat tertentu untuk memastikan logistik masker terpenuhi.

Badan penanganan penyakit Amerika Serikat, CDC (Center of Disease Control) meyakini bahwa saat ini publik Amerika Serikat tidak perlu khawatir karena risiko penyakit ini masih tergolong rendah bagi publik Amerika Serikat.

Tindakan cepat tanggap seperti yang ditunjukkan pemerintahan Trump ini, dalam literatur ekonomi biasanya disebutkan akan memunculkan ekspektasi yang rasional (rational expectation). Sederhananya, tindakan yang dipandang publik positif akan memberikan ekspektasi positif juga. Ini akan memiliki dampak kepada para pelaku pasar modal atau pasar finansial. Bahwa di tengah pandemi virus corona yang sudah menyebar kepada lebih dari 50 negara di dunia, serta telah menimbulkan kekhawatiran pasar yang demikian besar, ada pihak pemerintah –Trump khususnya- yang cepat tanggap dan memiliki perencanaan matang. Ini tentunya memberikan sentimen dan stimulasi positif bagi pasar, yang bisa jadi akan menahan tren pasar yang bearish, bahkan membalikkannya kembali. Waktu rebound segera datang.

Daniel Sumbayak, CEO of Vibiz Consulting and the Head of Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here