Bursa Asia Dominan Naik Mengabaikan Pelemahan Manufaktur China

716

(Vibiznews – Index) Pasar utama di Asia sebagian besar bangkit pada hari Senin (02/03) setelah penurunan tajam pekan lalu, meskipun data manufaktur China dirilis pada akhir pekan dan pada hari Senin datang jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.

Saham China Daratan melonjak. Indeks Shanghai naik 3,15% lebih tinggi sekitar 2.970,93. Indeks Shenzhen naik 3,769% menjadi sekitar 1,869.65.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik 0,62%, pada 26291.68.

Kenaikan terjadi meskipun survei swasta yang dirilis Senin menunjukkan aktivitas pabrik di China merosot ke rekor terendah pada Februari. Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur Markit / Caixin turun menjadi 40,3, jauh lebih rendah dari ekspektasi pembacaan 45,7 dalam jajak pendapat Reuters. Angka tersebut masuk di 51,1 pada Januari. Level 50 poin dalam pembacaan PMI memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.

Rilis survei datang di belakang data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Sabtu, yang menunjukkan PMI resmi turun menjadi 35,7 pada bulan Februari, dibandingkan dengan pembacaan 50,0 pada bulan Januari. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan PMI resmi Februari datang di 46.0.

Indeks Nikkei 225 di Jepang pulih dari penurunan sebelumnya naik 0,95% pada hari ke 21.344,08. Saham Sharp naik 2,2% menyusul laporan dari media Jepang akhir pekan lalu bahwa perusahaan akan mulai membuat masker di tengah kekurangan yang disebabkan oleh wabah coronavirus.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,78% menjadi ditutup pada 2.002,51.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,77% menjadi ditutup pada 6.391,50 setelah jatuh melalui minggu lalu.

Pergerakan regional pada hari Senin terjadi setelah pasar melihat aksi jual global dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran investor meningkat atas penyebaran cepat virus corona di luar China, tempat pertama kali dilaporkan. Pergerakan tajam ke bawah membuat beberapa pasar Asia-Pasifik utama di wilayah koreksi pada penutupan pasar Jumat, dengan bursa-bursa saham di Amerika Serikat dan di Eropa juga mengalami penurunan tajam.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan bergerak mixed merespon perkembangan penanganan virus corona dan penyebaran virus corona. Juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street malam ini, yang jika positif akan mendukung kenaikan bursa Asia dan sebaliknya.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here