(Vibiznews – Commodity) Harga emas anjlok pada hari Kamis merosot pada level rendah 1,5 minggu tertekan rally indeks dolar ke level tinggi 1,5 minggu memicu tekanan likuidasi panjang dalam logam mulia.
Harga emas berjangka AS bulan April berakhir merosot 3,17% pada $ 1,590.
Anjloknya bursa saham global pada hari Kamis juga telah memaksa pedagang besar dan dana lindung nilai untuk melikuidasi posisi panjang emas untuk menutupi kerugian perdagangan saham.
Bursa saham merosot Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan larangan perjalanan dari Eropa. Namun Presiden Trump juga mengusulkan pemotongan pajak penghasilan dan pembayaran penderita sakit serta memberikan $ 50 miliar kepada Administrasi Bisnis Kecil untuk memberikan pinjaman berbunga rendah kepada perusahaan yang terkena dampak wabah virus Corona. Kasus terkonfirmasi dari virus corona telah meningkat menjadi 127.141 di lebih dari 100 negara dengan 4.708 kematian.
Harga emas mendapat dukungan setelah ECB pada hari Kamis memperluas program QE-nya dengan mengatakan akan membeli tambahan 120 miliar euro sekuritas hingga akhir tahun, menambah program QE reguler sebesar 20 miliar euro per bulan. ECB juga mengatakan operasi refinancing jangka panjang tambahan (LTRO) akan dilakukan dari Juni 2020 hingga Juni 2021 dan akan membiarkan bank menjalankan rasio modal yang lebih rendah.
Harga emas mendapat dukungan dari ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Fed tambahan. Pasar dana fed telah sepenuhnya memberi harga pada pemotongan suku bunga Fed 75 bp tambahan pada pertemuan FOMC minggu depan (17-18 Maret) dan kemungkinan pemotongan 100 bp.
Untuk pergerakan harga emas maka perlu dicermati perkembangan sentimen bagi emas. Jika stimulus seperti rencana Presiden AS Donald Trump untuk memotong pajak penghasilan disetujui, maka akan memberikan dorongan bagi penguatan ekonomi, dan ini akan menekan harga emas.
Demikian juga jika pelemahan bursa global terus berlanjut, maka akan ada upaya lagi untuk melikuidasi aset untuk menutupi kerugian dalam perdagangan saham, yang berarti akan menekan juga harga emas.
Juga jika setelah anjloknya bursa saham global, kemudian terjadi aksi bargain hunting, maka akan menguatkan bursa saham global dan kembali menekan harga emas.
Penguatan dolar AS yang jika terus berlanjut juga akan menekan harga emas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi melemah dengan masih dominannya sentimen bearish yang dapat menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,553-$ 1,536, jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,584-$ 1,595.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting