(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG akhir pekan ini ditutup menguat pada menit-menit terakhir sebelum penutupan bursa, lebih tinggi 0.53% atau 25.60 poin ke level 4880.35 demikian juga dengan indeks LQ45, melompat 0.91% atau 6.8 poin ke level 752.11.
Dari catatan perdagangan terlihat ada 162 saham yang harganya berhasil naik, namun lebih banyak yang masih di zona merah yaitu sebanyak 247 saham sedangkan yang stagnan ada 171 saham. Jumlah saham yang diperjual belikan pada sepanjang jam perdagangan hari ini ada sebanyak 10.50 miliar lembar saham dengan nilai Rp.10.15 triliun.
Ada empat sektor yang turun dipimpin oleh sektor agribisnis yang anjlok sebesar 1.71 persen sementara ada enam sektor yang naik antara lain adalah sektor keuangan sebesar 1.80% dan sektor aneka industri 1.20% dan sektor pertambangan 0.83 persen.
Bursa-bursa utama Asia juga ditutup merugi, indeks Nikkei 225 lebih rendah 0.74% atau 167.43 poin ke level 22305.48 demikian juga dengan indeks Hang Seng turun 0.73% atau 178.77 poin ke level 24301.38 dan indeks Shanghai SSEC turun tipis 0.04% atau 1.16 poin ke level 2919.74.
Nilai tukar rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia kembali melemah hari ini. Rupiah di Jakarta Interbank Spot Follar Rate (JISDOR) BI berada di level Rp.14.014 per dolar AS. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah hari ini seharusnya bersifat sementara dimana akibat pengaruh risk off atau sentimen global dari jatuhnya pasar saham AS.
Pemerintah telah meresmikan besaran kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 sebesar 6.4%. Surat utang ritel ini akan mulai di tawarkan pada tanggal 15 Juni hinggal 9 Juli mendatang. Pemerintah sedang gencar-gencanya menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai salah satu upaya menggalang dana untuk menutup defisit anggaran tahun ini.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang