Harga Kakao Naik, Perkiraan Penurunan Permintaan Tidak Berlanjut

868

(Vibiznews – Commodity)  – Harga kakao naik pada penutupan hari Kamis, karena perkiraan penurunan permintaan kakao tidak berlanjut seperti pada waktu pandemic covid-19.

Harga kakao September di ICE New York naik $49 (2.33%) menjadi $2.149 per ton dan harga kakao September di ICE London naik 0.84%.

Barry Callebout, pabrik kakao terbesar dunia mengatakan pada hari Kamis, bahwa penjualan coklat flat dari September 2019 – April 2020, namun mulai dari pertengahan Mei terjadi kenaikan.

Pada hari Rabu harga kakao turun di New York dan harga kakao di London turun ke 17 bulan terendah karena melimpahnya persediaan dan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan. Pemerintah  di Ivory Coast pada hari Selasa melaporkan bahwa petani mengirim 26.561 MTT kakao ke pelabuhan selama 29 Juni – 5 Juli naik 53.9% dari tahun lalu. Dalam jangka yang lebih panjang dari 1 Oktober 2019 – 5 Juli 2020 sebesar  2.15 MMT  naik 0.9% dari tahun lalu.

Harga kakao turun pada 2 minggu terakhir karena virus covid-19 gelombang kedua akan mengakibatkan lockdown kembali sehingga permintaan coklat berkurang. Perkumpulan dari pabrik penggilingan kakao menurunkan  perkiraan permintaan dan produksi kakao pada kuartal ke dua. Data kuartal ke dua untuk Eropa, Asia dan Amerika Utara untuk penggilingan kakao akan keluar pada minggu depan.

The Ghana Cocoa Board melaporkan pada 15 Juni lalu bahwa pemerintah membeli kakao dari petani selama 1 Oktober – 28 Mei turun 5% dari tahun llau menjadi 737,783 MT.

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support di $2,090 kemudian lanjut turun ke $2,30 sedangkan resistant pertama di $2,160 dan berikut ke $2,180.

Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here