(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY bergerak fluktuatif dengan akhir yang kembali bearish hingga terjun ke posisi terendah 4,5 bulan, oleh kembali anjkloknya dolar AS terhadap banyak rival utamanya. Secara indeks, dolar AS anjlok ke posisi terendah sejak bulan Mei 2018 atau 2 tahun lebih dan posisi imbal hasil obligasi AS anjlok hingga turun 6%.
Dolar AS terbebani oleh rekor penurunan dalam Produk Domestik Bruto AS pada kuartal kedua, kemudian ditambah bebannya dari laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan peningkatan klaim pengangguran dalam pekan yang berakhir 25 Juli dengan kenaikan 12000 klaim.
Lihat: Saham Wall Street Fluktuatif, Nasdaq dan S&P500 Rebound Kuat
Sentimen pasar juga tertekan kurangnya perkembangan dalam pembicaraan antara Gedung Putih dan Kongres mengenai paket stimulus tambahan yang besar senilai USD1 triliun untuk pemulihan ekonomi terdampak pandemi.
Pair sempat bergerak rebound pada sesi Asia oleh tekanan yang dialami yen Jepang setelah data dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri menunjukkan penjualan ritel di Jepang turun 1,2% YoY di bulan Juni.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi, terdapat data yang dapat yang mempengaruhi sentimen pasar di sesi Asia yaitu data pengangguran dan produksi industri Jepang serta dari China akan dirilis data manufacturing PMI. Kemudian di sesi Amerika terdapat rilis data PCE index, personal spending, data manufaktur Chicago PMI serta sentimen konsumen survey UoM.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bullish, awal sesi berusaha mendaki ke posisi 104.98 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3. Namun jika terjadi koreksi akan turun menuju posisi 104.60 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
105.72 | 105.50 | 105.11 | 104.89 | 104.50 | 104.28 | 103.88 |
Buy Avg | 104.87 | Sell Avg | 104.50 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting