(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (8/9/2020) posisi kurs euro semakin tertekan hingga menembus posisi support kuat harian dan bergerak bearish masuki hari keenam berturut oleh kuatnya dolar AS serta rilis data ekonomi Jerman dan Euro yang mengecewakan.
PDB Kawasan Euro kuartal ketiga tahun 2020 menyusut 11,8 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan awal penurunan 12,1 persen. Namun, itu adalah kontraksi terbesar sepanjang sejarah. Demikian rilis data ekonomi Jerman, surplus perdagangan turun menjadi EUR19,2 miliar pada Juli 2020 dari EUR 21,3 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor turun 11 persen dan impor turun lebih cepat 11,3 persen.
Indeks dolar AS semakin bergerak kuat dengan kini berada pada posisi penguatan 2 pekan, yang masih menerima sentimen positif dari data ekonomi AS yang optimis baru-baru ini yang memicu harapan pemulihan di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Penggerak pasar selanjutnya tertuju pada sentimen pasar yang berpihak pada safe haven oleh anjloknya indeks berjangka bursa saham AS dan juga bursa saham kawasan Eropa terpantau bergerak dengan indeks yang merah.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD semakin lemah dan kini pair berada di posisi 1.1787 pada kisaran support kuatnya. Jika terus turun menembus 1.1770 akan menuju support lanjutan di 1.1757-1.1710. Namun jika koreksi positif akan naik menembus posisi 1.1825 sebelum ke posisi resisten kuat di 1.1832 – 1.1870.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting