(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Tocom yang diperdagangkan di bursa Osaka-Jepang hari Rabu (21/10/2020) melompat tinggi hingga mencapai posisi termahal dalam 3 tahun. Kenaikan harga ini diikuti oleh bursa komoditas internasional lainnya seperti SHFE dan juga Sicom, harga karet di SHFE melonjak 3% lebih.
Kenaikan harga karet Tocom menembus katalis penurun harga seperti kenaikan yen Jepang terhadap dolar AS dan anjloknya harga minyak mentah dunia. Sentimen investor bursa karet berjangka terangkat terus oleh kebangkitan kembali kegiatan ekonomi di China yang mendongkrak peningkatan produksi dan penjualan mobil.
Sentimen tersebut memberikan harapan peningkatan impor karet yang signifikan dari negeri konsumen terbesar dunia tersebut. Demikian juga di India, aktivitas produksi secara bertahap pulih yang mengangkat industri otomotif negerinya dan memicu import karet lebih besar lagi. China dan India merupakan negara importir karet global terbesar.
Harga karet alami di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai yaitu kontrak bulan Maret 2021 akhir perdagangan sesi sore ditutup menguat 9,9 yen atau 4,77% ke posisi 217.4 yen per kg, tertinggi sejak 27 September 2017. Sempat bergerak lemah ke posisi 209,2 setelah dibuka pada posisi 209,6.
Lonjakan harga juga terjadi bursa Shanghai (SHFE), harga karet kontrak bulan Januari 2021 menguat 520 poin atau 3,6% ke posisi 14750 yuan. Untuk harga karet di bursa Singapura – Sicom, untuk kontrak yang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Januari 2021 menguat dan ditutup naik US$ 2 atau 1,27% dari harga sesi sebelumnya ke posisi 160,1.
Asosiasi Produsen Karet Dunia beranggotakan 13 negara (ANRPC) memperkirakan China akan mengonsumsi 1,38 juta ton karet pada kuartal keempat tahun 2020 dan mengimpor 1,6% lebih banyak karet pada tahun 2020 dibandingkan dengan total volume impor pada tahun sebelumnya.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center



