(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan hari pasar hari Kamis naik dengan harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 1 minggu, karena menguatnya real Brazil dan melemahnya indeks dolar AS.
Harga kopi Arabika Desember di ICE New York naik $2.95 (2.86%) menjadi $105.95 dan harga kopi Robusta Januari di ICE London naik 1.98%.
Indeks dolar AS melemah ke terendah dua minggu, sedangkan Real Brazil menguat pada hari Kamis terhadap dolar naik 1.89% terhadap dolar sehingga mencapai tertinggi 3 minggu. Menguatnya real Brazil mengakibatkan harga kopi menjadi mahal bagi pembeli di luar Brazil sehingga mengurangi ekspor.
Pada hari Rabu harga kopi Arabika turun ke terendah 3 ½ bulan dan harga kopi robusta turun ke terendah satu minggu karena turunnya permintaan akibat meningkatnya gelombang kedua pandemic covid-19 yang membuat lockdown di Negara Eropa , di Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol dan Italy. Akibat lockdown akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar, juga permintaan akan kopi.
Pada hari Selasa International Coffee Organization (ICO) menurunkan perkiraan surplus pasar kopi global di 2019/20 menjadi 1.244 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 1.538 juta kantong.
Harga kopi Arabika juga meningkat karena badai Eta merusak perkebunan kopi di Amerika Tengah. Maxar mengatakan pada hari Selasa badai Eta akan melanda Amerika Tengah selama beberapa hari dan akan membuat turun hujan di daerah itu.
Harga kopi Robusta juga sempat naik ke harga tertinggi 5 minggu pada hari Senin, karena badai Molave melanda Vietnam pada akhir minggu lalu, merusak tanaman dan infrastruktur di Central Highland, Vietnam, akibatnya terjadi penundaan panen. Vietnam National Weather Agency mengatakan bahwa Central High menerima 10 -20% lebih banyak dari rata-rata bulanan.
Cuaca La Nina membuat hujan turun di daerah perkebunan kopi terbesar di Vietnam, Vietnam Central Highlands. Musim hujan ini biasanya berhenti pada minggu pertama bulan Nopember tapi The Buon Ma Thuot Coffee Association, cuaca La Nina akan membuat hujan turun sampai akhir Nopember.
Persediaan kopi Arabika hasil monitoring dari ICE pada tanggal 5 Oktober lalu turun ke terendah 20 ½ tahun menjadi 1.096 juta kantong demikian juga untuk kopi Robusta pada tanggal 14 Oktober persediaan turun ke terendah 1 ¾ tahun terendah di 10,808 lot.
Persediaan kopi menurut ICE tidak berubah di 1.152 juta kantong.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $101 dan berikut ke $95 sedangkan resistant pertama di $106 dan berikut ke $111.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido