(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup turun 767,75 poin atau 2,55% pada posisi 29.391,26, penurunan satu hari terbesar sejak 22 Mei 2020. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 2,22% menjadi 11.695,43. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Desember 2020 bergerak negatif dengan anjlok 636 poin atau 2,11% ke posisi 29445.
Indeks Hang Seng anjlok 2% lebih dipicu oleh karena kekhawatiran investor global atas waktu stimulus fiskal AS dan meningkatnya ketegangan China-AS. Terganggu ketika China pada hari Selasa mengatakan akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan minggu ini, hanya beberapa hari setelah China marah pada masuknya kapal induk AS ke perairan yang disengketakan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Amerika di Wall Street terkoreksi dari rekor tertinggi 2 indeks utamanya. Namun harga minyak WTI kembali bergerak kuat karena ekspektasi untuk pasokan global yang lebih ketat mengimbangi kekhawatiran permintaan pasca pandemi yang terus-menerus. Irak telah melakukan pengurangan produksi sukarela setelah kelebihan produksi tahun lalu.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi akan naik ke kisaran 29858, jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 29340, dan jika tembus akan lanjut ke S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
30662 | 30362 | 29912 | 29630 | 29162 | 28880 | 28412 |
Buy Avg | 30015 | Sell Avg | 29295 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting