(Vibiznews – Commodity) Harga Minyak melonjak sebanyak 4% lebih pada hari Rabu (24/03) setelah kapal kontainer besar kandas dan memblokir Terusan Suez, rute pengiriman utama untuk produk minyak mentah dan olahan. Hambatan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan bahan bakar.
Salah satu kapal kontainer terbesar di kanal itu kandas pada Selasa pagi dan terjebak di sudut kanan lorong. Ratusan kapal kargo kini tidak dapat melewati kanal, memaksa mereka untuk mengalihkan rutenya. Tidak jelas kapan masalah ini akan diselesaikan.
Harga minyak mentah berjangka AS melonjak $2,69 atau 4,66% pada $60,45.
Harga minyak mentah berjangka Brent melonjak $2,73 atau 4,49% pada $63,52.
Secara keseluruhan, harga minyak akan turun untuk tiga minggu berturut-turut minggu ini. Putaran penguncian lainnya di Eropa dapat mengancam pemulihan pertumbuhan permintaan dan telah merusak beberapa kekuatan baru-baru ini di pasar minyak.
Sepanjang pandemi dan siklus lockdown dan larangan perjalanan berikutnya, harga minyak sangat tidak stabil. Selama 12 bulan terakhir, harga minyak mentah Brent telah berfluktuasi dari $ 16 per barel menjadi $ 71. Karena permintaan minyak, dan harganya, secara jelas terkait dengan sektor-sektor yang sangat terpengaruh oleh tindakan penguncian, seperti perjalanan, mereka menjadi sensitif terhadap perkembangan pandemi. Selama dua minggu terakhir, harga telah turun sekitar 12% dan masih di jalur untuk penurunan mingguan ketiga, terlepas dari reli hari Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak bergerak naik terpicu hambatan kapal kandas yang terjadi di Terusan Suez yang menimbulkan hambatan pengiriman minyak sehingga memicu kekhawatiran kekurangan persediaan. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 61,16-$ 61,98. Namun jika turun, harga akan bergerak dalam kisaran Support $ 60,26-$ 59,85.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
