Harga Minyak Sawit Naik Karena Perkiraan Produksi Turun

407

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Senin kembali naik setelah turun tiga hari berturut-turut, karena pembelian tehnikal pada harga rendah  di  awal pasar, mendengar bahwa produksi minyak sawit masih turun.

Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Senin di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 60 ringgit atau 1.63% menjadi 3,752 ringgit ($906.50) per ton, naik dari penurunan harga tiga hari berturut-turut.

Pada awal pasar harga minyak sawit masih turun karena mengikuti turunnya harga minyak kedelai di AS dan Cina, sampai pada penutupan pasar tengah hari turun 1.57%. Namun setelah itu terjadi kenaikan karena pembelian dari trader di harga yang rendah, dan berita bahwa produksi minyak sawit tidak naik sebesar perkiraan.

Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 Maret naik 10.4% dari bulan lalu menjadi 1,017,730 ton menurut AmSpec Agri Malaysia.

Harga yang tinggi dari minyak sawit pada minggu lalu tidak dapat bertahan karena turunnya harga minyak mentah dan harga minyak kedelai.

The Malaysian Palm Oil Board mengatakan bahwa Cina mengijinkan untuk impor minyak sawit merah dari Malaysia. Pemerintah Cina mengumumkan bahwa sejak 1 Maret 2021 membebaskan impor minyak sawit merah. Minyak sawit merah adalah minyak sawit yang diolah dan memiliki kandungan Vitamin E dan antioksidan. Semula pemerintah Cina melarang ekspor minyak sawit merah karena warnanya yang merah, namun setelah mengetahui kegunaannya mengijinkan impor minyak sawit merah ini.

Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 2.08% dan harga minyak sawit turun 2.37%, sementara di CBOT harga minyak kedelai naik 0.25%.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 3,640 ringgit kemudian ke 3,600 ringgit dan resistant pertama di 3,760 ringgit kemudian ke 3,820 ringgit

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here