(Vibiznews – Commodity) – Terjadi profit taking pada perdagangan karet di bursa komoditas internasional hari Selasa (11/5/2021) setelah harga berada di posisi cukup tinggi sebelumnya. Tekanan jual cukup signifikan hingga membuat karet Tocom terjun ke posisi terendah 2 pekan dari posisi sebelumnya di posisi tertinggi 2 pekan, sedangkan karet Sicom dan SHFE terkoreksi cukup moderat.
Sentimen negatif yang memicu terjadinya profit taking berasal dari penurunan harga minyak mentah untuk 2 sesi berturut. Harga minyak turun menjauh dari level tertinggi dua bulan di sesi sebelumnya, karena kekhawatiran pemadaman berkepanjangan dari sistem pipa bahan bakar terbesar AS memudar.
Namun secara fundamental kekuatan pasar karet masih dominan dari ekspektasi peningkatan demand global yang merespon laporan Biro Statistik Malaysia kemarin. Konsumsi karet alam domestik pada Maret 2021 adalah 49.718 ton, meningkat 11,2% dibandingkan Februari 2021. Sektor manufaktur sarung tangan terus mendominasi konsumsi karet alam dengan 37.435 ton atau menyumbang 75,3% dari total konsumsi domestik pada Maret 2021.
Harga penutupan karet Tocom di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai yaitu kontrak bulan Agustus 2021 pada penutupan sore hari ini anjlok 4,8 yen atau 1,7% ke posisi 252,2 yen per kg, setelah dibuka pada posisi 257.8 yen.
Untuk harga karet di bursa Shanghai (SHFE) untuk kontrak bulan September 2021 ditutup menguat 380 poin atau 3,3% ke posisi 14165 yuan. Untuk harga karet di bursa Singapura – Sicom, kontrak yang sedang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Juli 2021 naik US$3,2 atau 1,82% dari harga sesi sebelumnya ke posisi 173,0.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center
