(Vibiznews – commodity) – Harga minyak sawit turun ke harga terendah dua minggu pada penutupan pasar hari Kamis, karena mengikuti penurunan harga minyak kedelai dan kekhawatiran permintaan akan menurun karena pandemi covid di India sebagai negara pembeli minyak sawit terbesar dan juga di negara penghasil Malaysia.
Harga minyak sawit Agustus pada penutupan pasar hari Kamis di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun 193 ringgit atau 4.49% menjadi 4,109 ringgit ($991.43) per ton, melanjutkan penurunan untuk hari ke dua ke harga terendah dua minggu.
Harga minyak sawit terdorong turun karena turunnya harga minyak kedelai di Chicago Board of Trading (CBOT) karena turunnya harga minyak mentah sehingga harga produk energi menurun.
Produksi minyak sawit di bulan Mei juga diperkirakan akan menurun karena lockdown di Malaysia, yang akan menyebabkan harga minyak sawit meningkat namun kemungkinan kenaikan harga akan dibatasi oleh kenaikan inflasi di AS dan Cina.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 sampai 20 Mei naik 16% dari bulan lalu pada periode yang sama, menurut AmSpec Agri Malaysia. Walaupun demikian para pedagang khawatir karena terjadi penurunan permintaan dari negara pembeli terbesar India, Cina dan Uni Eropa.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,070 ringgit kemudian ke 4,050 ringgit sedangkan resistan pertama di 4,470 ringgit dan berikut 4,540 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido


