(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum turun tajam pada penutupan pasar Hari Kamis karena menguatnya dolar AS ke kurs tertinggi 2 bulan yang membuat semua harga komoditas turun serta panen berlangsung dari gandum musim dingin.
Harga gandum Juli di CBOT turun 23.75 sen (3.58%) menjadi $6.39 per bushel.
Harga gandum turun pada penutupan pasar hari Kamis setelah Laporan Ekspor Mingguan sebesar 287,137 MT gandum dijual selama minggu ini sampai 10 Juni masih dalam perkiraan 200k – 500k MT Jepang menjadi negara dengan tujuan pengiriman terbesar.
Jepang membuat tender sebesar 207,472 MT gandum dengan spesifik 109,062 MT dari gandum AS.
Analyst APK-Inform lowered its forecast of Ukraine’s 2021 wheat crop to 27.264 million tonnes, from 27.622 million previously, tonnes but kept its export outlook unchanged at 19.75 million tonnes.
Analyst APK – Inform menurunkan perkiraan hasil panen di Ukraina di 2021 menjadi 27.264 juta ton dari 27.622 juta ton sebelumnya, sehingga ekspor tidak berubah 19.75 juta ton.
TMO Turki mengeluarkan tender international untuk membeli 395,000 ton gandum pada hari Kamis, penawaran harga sampai 30 Juni. Pengiriman di 19 Juli dan 21 Agustus, dengan setiap pengiriman 20,000 ton sampai 50,000 ton.
Ekspor gandum dari Rusia, Ukraina dan Kazakhstan akan meningkat di 2021 karena meningkatnya hasil panen dan persediaan dan juga permintaan global juga meningkat.
Pembeli gandum Laut Hitam ini adalah konsumen dari Afrika dan Timur Tengah, yang biasanya membeli dari Uni Eropa.
Ekspor dari ke tiga negara itu diperkirakan naik 5% menjadi 66 juta ton dimulai 1 Juli menurut perkiraan para analyst.
Analisa tehnikal untuk gandum dengan support $6.35 kemudian ke $6.18 sedangkan resistant pertama di $6.57 kemudian ke $6.73.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
