(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung turun pada penutupan pasar hari Senin karena kondisi tanaman dalam keadaan yang baik setelah hujan turun pada minggu lalu.
Harga jagung Desember di CBOT turun 9.25 sen (1.63%) menjadi $5.570 per bushel.
Laporan progress pertumbuhan tanaman Mingguan dari NASS mengatakan bahwa tanaman sedang ada dalam periode bertumbuh dan berbunga, kondisinya 65% good/ex berada di posisi terendah dari perkiraan.
Harga jagung turun karena hujan turun di pertanian jagung sehingga membuat tanaman menjadi subur. Pada akhir minggu lalu hujan turun dibeberapa daerah.
Laporan pengiriman ekspor mingguan USDA menunjukkan 1,481 MMT jagung sudah dikirim pada minggu sampai 17 Juni, turun 1.6 MMT dari minggu lalu dengan Cina negara tujuan pengiriman terbesar karena eksportir sedang menyelesaikan ekspor yang belum terkirim sebesar 7.36 MMT sampai 10 Juni menurut data FAS. Total ekspor naik menjadi 55.516 MMT (2.185 bbu) sampai 17 Juni.
Laporan penjualan ekspor mingguan USDA pada hari Kamis sebesar 17,994 MT jagung dari persediaan lama terjual sampai 10 Juni , penjualan terendah 5 minggu. Pengiriman dari persediaan lama sebesar 1.662 MMT, naik 89% dari tahun lalu, lebih tinggi dari rata-rata 58.5 mbu per minggu supaya mencapai perkiraan pengiriman USDA sebesar 2.85 bbu. Jagung yang belum terkirim sebesar 14.74 MMT (580.4 mbu) sampai 10 Juni, naik 42% dari tahun lalu. Negara tujuan terbesar Cina 47%.
Dari persediaan baru USDA melaporkan 276,095 MT telah terjual masih dalam perkiraan. Mexico adalah negara pembeli terbesar. Untuk pembelian forward sebesar 15.4 MMT, naik332% dari tahun lalu.
BAGE Argentina melaporkan panen jagung sebesar 32% sudah selesai, lebih besar dari perkiraan. Perkiraan BAGE panen jagung sebesar 48 MMT.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $6.29 kemudian ke $6.03 sedangkan resistant pertama di $6.58 kemudian ke $6.88.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido