Harga Minyak Sawit Naik Karena Kenaikan Permintaan Pada Bulan Juni

502

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik pada penutupan pasar hari Rabu, karena perkiraan akan ada kenaikan permintaan, juga mengikuti kenaikan dari minyak kedelai, namun kenaikan harga turun karena perkiraan produksi akan meningkat.

Harga minyak sawit September pada hari Rabu di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 55 ringgit (1.62%) menjadi 3,445 ringgit ($828.32) per ton, harga sempat naik 4.57 % pada pagi hari mencapai harga tertinggi harian pada 3,545 ringgit.

Harga minyak sawit naik pada perdagangan pagi hari karena permintaan meningkat untuk pengiriman pada bulan Juni dan juga Juli terutama untuk CPO dan Olein, namun kenaikan harga ini tidak dapat bertahan sampai penutupan pasar karena perkiraaan produksi meningkat dari MPOA  dan turunnya biaya restribusi ekspor Indonesia.

Harga minyak sawit turun setelah the Malaysian Palm Oil Association (MPOA) memperkirakan produksi 1-20 Juni naik 15% dari bulan sebelumnya.

Pasar minyak sawit juga tertekan karena pengumuman dari Indonesia pada hari Senin akan menurunkan maksimum biaya restribusi ekspor CPO, Crude Palm Oil dari $255 menjadi $175 per ton, sehingga akan menurunkan market share dari Malaysia, walaupun implementasinya belum dikeluarkan tanggalnya namun diperkirakan akan dilaksanakan akhir Juni ini.

Harga minyak kedelai di Bursa Dailan naik 2% sementara harga minyak sawit naik 1.5%. Harga minyak kedelai di the Chicago Board of Trade naik 1.5%.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 3,250 ringgit dan berikut ke 3,200 ringgit sedangkan resistant pertama di 3,550 ringgit dan berikut ke 3,590 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here