(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (1/9) terpantau melemah 44,638 poin (0,73%) ke level 6.105,661 setelah dibuka naik ke level 6.157,910. IHSG dari dua zona lalu terkoreksi profit taking, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif di tengah rilis data aktifitas manufaktur China yang mengalami kontraksi pada Agustus.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,21% atau 30 poin ke level Rp 14.297, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik setelah melemah di sesi global sebelumnya; berupaya naik dari hampir 3 minggu terendahnya sembari menantikan data tenaga kerja NFP untuk indikasi kapan the Fed mulai melakukan tapering. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.267.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 7,611 poin (0,12%) ke level 6.157,910. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,831 poin (0,10%) ke level 865,637. Siang ini IHSG melemah 44,638 poin (0,73%) ke level 6.105,661. Sementara LQ45 terlihat turun 0,62% atau 5,403 poin ke level 861,085.
Siang ini tujuh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor teknologi yang merosot 2,63%, diikuti sektor infrastruktur yang turun 1,34%.
Tercatat sebanyak 214 saham naik, 249 saham turun dan 172 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 929.387 kali transaksi sebanyak 14,122 miliar lembar saham senilai Rp 6,270 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya bias menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 1,20%, dan Hang Seng yang naik 0,62%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bukalapak (BUKA) -4,23%, Barito (BRPT) -4,23%, Bank Aladin (BANK) -3,88%, dan Digital Mediatama (DMMX) -3,74%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi dari 2,5 minggu tertingginya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif di tengah rilis data aktifitas manufaktur China yang mengalami kontraksi pada Agustus. Berikutnya IHSG kemungkinan akan mengurangi porsi loss-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.263 dan 6.358. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.938, dan bila tembus ke level 5.884.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido