Harga Gula di London Turun ke Harga Terendah 1 Minggu

589

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu turun dengan harga gula di London turun ke harga terendah 1 minggu

Harga gula Maret di ICE New York turun 16 sen (0.82%) menjadi $19.38 dan harga gula Desember di London turun 0.57%.

Penurunan harga gula karena mengikuti turunnya harga minyak mentah turun –3% pada hari Rabu sehingga membuat harga etanol juga turun membuat pabrik tebu lebih memilih membuat gula dari etanol sehingga persediaan gula meningkat dan harganya turun.

Harga etanol yang tinggi di Brazil membuat harga gula tinggi setelah harga etanol Brazil mencapai rekor tertinggi di 3.8280 real/liter pada Jumat lalu. Dengan naiknya harga etanol membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk memproduksi etanol daripada membuat gula.

Pada hari Selasa Unica mengumumkan produksi gula di Brazil pada pertengahan pertama turun 56% dari tahun lalu menjadi 1.146 MMT. Sebesar 60.9% tebu yang digiling untuk membuat etanol pada pertengahan pertama Oktober, naik dari 54.7% pada tahun lalu, sehingga tanda bahwa produksi gula turun.

Pada 11 Oktober harga gula naik ke harga tertinggi 4 ½ tahun. Harga gula naik karena terjadinya kerusakan karena beku dan kekeringan,The International Sugar Organization pada 27 Agustus menaikkan defisit gula untuk 2021/22 menjadi defisit 3.83 MMT dari perkiraan Mei sebesar defisit 2.65 MMT setelah cuaca beku pada bulan Juli merusak tanaman tebu di Brazil.

Faktor yang akan meningkatkan harga gula adalah musim La Nina yang akan melanda daerah ekuator di Pacific. US Climate Prediction Center pada hari Kamis mengatakan bahwa Pola cuaca la Nina telah nampak sehingga harus berhati-hati terutama di daerah Laut Pasific dan akan berlangsung paling lambat Februari dan meneruskan cuaca kering di Amerika Selatan.

Faktor yang membuat harga gula turun adalah meningkatnya ekspor gula India, negara produsen gula ke dua di dunia. The Indian Sugar Mills Association pada 15 Oktober memperkirakan ekspor gula India sebesar 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu dari 7.1 MMT di 2020/21.

Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.10 kemudian ke $ 18.80 sedangkan resistant pertama di $ 19.50 dan berikut ke $19.80

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here