Berita Emiten Sepekan : AKRA akan Bangun 60 Unit SPBU Baru, Bank Mega akan Bagikan Saham Bonus dan ASRI Balikan Rugi Jadi Untung

955

(Vibiznews – IDX Stocks) –  Berikut ini adalah berita menarik dari emiten selama satu pekan ini:
• AKRA – PT AKR Corporindo Tbk berencana membangun 50-60 unit SPBU baru bekerja sama dengan perusahaan energi asal Inggris, BP, dengan model Dealer Owned, Dealer Operated (DODO). Per Desember 2021, total SPBU BP-AKR di Indonesia berjumlah 23 SPBU.

• MEGA – PT Bank Mega Tbk – Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2021 pada tanggal 25 Febuari 2022. Perseoran juga mengusulkan untuk mengkapitalisasi sebagian laba tahun lalu (sebesar 6.2 triliun rupiah) dan dibagikan sebagai saham bonus.

• SAME – PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk mendapatkan fasilitas kredit sebesar 1 triliun rupiah dari Bank HSBC Indonesia. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan modal kerja, rencana akuisisi/investasi, atau kegiatan usaha kerja dan pengeluaran operasional Perseroan.

• KRAS – PT Krakatau Steel berencana meningkatkan kepemilikan pada anak usahanya Krakatau Posco joint venture dari 30% menjadi 50%. Krakatau Steel dan Posco berencana untuk memproduksi 10 juta metrik ton baja dengan mengoptimalisasi produksi pada hot strip mill kedua.

Selama Q3 2021, beberapa perusahaan properti mengalami perubahan kinerja jika dibandingkan dengan Q3 2020:
• ASRI – PT Alam Sutera Realty Tbk – Laba bersih Alam Sutera pada Q3 2021 sejumlah 106 miliar rupiah, berbalik dari rugi 465 miliar pada Q3 2020. Hal ini didorong kenaikan pendapatan (+261,6%).

Secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), kerugian perusahaan membaik dari 1 triliun menjadi 139 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+60,4%), dengan adanya peningkatan penjualan rumah dan ruko (+302,7%).

• APLN – PT Agung Podomoro Land Tbk – Rugi bersih emiten ini sejumlah 57 miliar rupiah pada Q3 2021, membaik dari rugi 427 miliar rupiah pada Q3 2020. Hal ini didorong kenaikan pendapatan (+15,9%), penurunan beban umum dan administrasi (-29,8%), dan perubahan rugi selisih kurs 255 miliar rupiah pada Q3 2020 menjadi laba selisih kurs 98 miliar rupiah pada Q3 2021.

Namun, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), kerugian perusahaan memburuk 8% menjadi 465 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh penurunan laba kotor (-20,2%) akibat kenaikan beban pokok penjualan (+17%). Selain itu, terdapat penurunan signifikan pada laba instrumen keuangan derivatif (-83%) dan kenaikan beban keuangan (+16%).

Selasti Panjaitan/Vibiznews

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here