Bursa Asia-Pasifik Diperkirakan akan Bergerak Turun Pagi Ini, Kamis (24/02)

474

(Vibiznews – Index) – Saham Asia-Pasifik diperkirakan akan anjlok pada perdagangan hari Kamis karena investor terus mengamati situasi krisis yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

S&P/ASX 200 Australia turun hampir 2% di awal perdagangan.

Nikkei 225 berjangka di Chicago menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah di 26.270, sementara indeks berjangka di Osaka juga menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah di 26.260. Nikkei ditutup pada 26.449,61 pada hari Selasa dan ditutup pada hari Rabu.

Di tempat lain di Asia, Bank of Korea akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis. Di sisi pendapatan, Alibaba akan melaporkan pendapatan kuartal ketiganya di akhir Asia.

Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Rusia dan Ukraina tetap menjadi fokus. Ukraina pada hari Rabu mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari dengan kemungkinan perpanjangan. Langkah tersebut harus terlebih dahulu disetujui oleh parlemen.

Negara itu juga memperingatkan warganya untuk meninggalkan Rusia dan menghindari bepergian ke sana.

Krisis memasuki fase baru minggu ini ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan secara resmi mengakui kemerdekaan dua daerah yang memisahkan diri di wilayah Ukraina Timur.

Semalam di Wall Street, tiga indeks utama terus jatuh. S&P 500 turun 1,8% dan terkoreksi lebih dalam, sementara Dow Jones Industrial Average turun 1,38% menjadi 33.131,76. Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi kehilangan 2,6% menjadi 13.037.49.

Mata Uang dan Minyak Mentah Dunia

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,197, naik dari 96,025.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,9 per dolar, sedangkan dolar Australia berada di $0,7227 setelah jatuh dari bawah $0,7233.

Harga minyak mentah dunia naik pada hari Rabu setelah membalikkan kerugian sebelumnya. Minyak mentah yang diperdagangkan di Bursa Berjangka AS naik 0,83% menjadi $92,86 per barel di awal perdagangan bursa Asia pada hari Kamis pagi hari ini.

Selasti Panjaitan/Vibiznews