Harga Minyak Meningkat Setelah Larangan Impor Minyak Rusia

807

(Vibiznews – Commodity) Harga Minyak tergelincir pada hari Rabu karena investor menilai larangan AS atas impor minyak Rusia tidak menggangu pasokan.

Pandangan bahwa larangan AS atas impor minyak Rusia mungkin tidak memperburuk kekurangan telah membatasi harga, kata para pedagang.

Terpantau harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $2,39, atau 1,9%, menjadi $121,31.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun $1,82, atau 1,42%, menjadi $126,16 per barel, setelah sebelumnya naik di atas $131.

Minyak juga turun ketika kepala Badan Energi Internasional menggambarkan keputusan badan tersebut pekan lalu untuk melepaskan 60 juta barel cadangan minyak untuk mengkompensasi gangguan pasokan setelah invasi Rusia sebagai tanggapan awal dan bahwa lebih banyak lagi dapat dirilis jika diperlukan.

Minyak telah melonjak sejak Rusia, pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia, meluncurkan apa yang disebutnya operasi khusus di Ukraina. Brent mencapai $139 pada hari Senin, tertinggi sejak 2008.

Pada hari Rabu, Rusia mengumumkan gencatan senjata baru di Ukraina untuk membiarkan warga sipil melarikan diri dari kota-kota yang terkepung, setelah berhari-hari sebagian besar janji yang gagal yang telah menyebabkan ratusan ribu orang Ukraina terjebak tanpa akses ke obat-obatan atau air bersih.

Selain keputusan AS, Inggris juga mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan menghentikan impor Rusia dan Shell mengatakan akan berhenti membeli minyak mentah Rusia. JP Morgan memperkirakan sekitar 70% minyak lintas laut Rusia sedang berjuang untuk menemukan pembeli.

Salah satu sumber potensial pasokan minyak tambahan adalah Iran, yang telah melakukan pembicaraan dengan kekuatan Barat selama berbulan-bulan untuk memulihkan kesepakatan yang mencabut sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Di tengah kekhawatiran atas kekurangan pasokan, ada beberapa tanda bahwa pasar belum kekurangan minyak mentah.

Persediaan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel, menurut sumber pasar, mengutip angka dari American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, pada hari Selasa. Angka inventaris resmi AS akan dirilis pada malam ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak akan mencermati rilis data persediaan minyak mentah mingguan AS, yang jika hasilnya menurun akan dapat meningkatkan harga minyak dan sebalinya jika hasilnya meningkat akan dapat menekan harga minyak.