Harga Gula Turun Mengikuti Penurunan Harga Minyak Mentah

356

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin turun mengikuti turunnya harga minyak mentah yang turun 5% sehingga turun ke harga terendah 1 ½ minggu, turunnya harga minyak mentah membuat harga etanol turun dan pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat gula sehingga persediaan gula meningkat.

Harga gula Mei di ICE New York turun 11 sen (0.57%) menjadi $19.13 dan harga gula Mei di ICE London turun 0.08%.

Harga minyak mentah turun karena diperkirakan perundingan antara Rusia dan Ukraina akan membawa hasil yang lebih baik untuk mengakhiri pertikaian antara Rusia dan Ukraina.

Pada minggu lalu harga gula naik karena Petrobas Brazil menaikkan harga bensin 18.8% karena mengikuti kenaikan dari harga minyak mentah global, yang menyebabkan harga etanol naik sehingga pabrik penggilingan tebu akan lebih memilih membuat etanol dari pada gula, sehingga persediaan gula berkurang.

Faktor negatif yang menurunkan harga gula karena hasil panen India dan Thailand diperkirakan meningkat sehingga menghapus penurunan panen gula Brazil . Menurut the Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada hari Jumat lalu bahwa perkiraan produksi gula India di 2021/22 dinaikkan menjadi 33.3 MMT dari perkiraan Januari 31.5 MMT dan perkiraan ekspor naik mencapai rekor 7.5 MMT.

The Thailand Office of the Cane & Sugar Board melaporkan pada 10 Januari bahwa produksi gula Thailand di 2021/22 dari 7 Des – 6 Januari sebesar 1.9 MMT naik 58% dari tahun lalu menjadi 1.9 MMT.

The International Sugar Organization (ISO) menurunkan perkiraan defisit gula global di 2021/22 menjadi -1.93 MMT dari perkiraan Nopember sebesar – 2.55 MMT.

Kenaikan harga gula pada hari Senin terbatas karena Unica melaporkan pada 12 Januari bahwa produksi gula 2021/22 di Pusat dan Selatan Brazil di Oktober sampai Desember sebesar 32.029 MMT turun 16.14% dari tahun lalu. Penggilingan tebu untuk dijadikan gula turun 1.55 kg dari tahun lalu menjadi 142.92 kg/ton dari 145.17 kg/ton pada awal tahun

Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE melaporkan bahwa persediaan akhir 2021/22 diperkirakan sebesar 1,692,320 short ton, raw value (SRTV) dan ratio penggunaan gula digiling sebesar 13.6 %. Pengiriman gula di AS untuk konsumsi naik 100,000 srtv menjadi 12,300,000 srtv. Persediaan gula di 2021/22 turun 26,152 srtv, karena produksi gula sangat kecil dan kenaikan impor.

Conab pada 23 Nopember mengurangi perkiraan produksi gula Brazil 2021/22 menjadi 33.9 MMT dari perkiraan Agustus 36.9 MMT turun 17.9% dari tahun lalu. Conab memperkirakan di 2021/22 tebu yang digiling turun menjadi 525 MMT turun 13% dari tahun lalu dan mencapai yang terendah 10 tahun.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $18.90 kemudian ke $ 18.40 sedangkan resistant pertama di $19.20 dan berikut ke $19.80.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting