Bursa Wall Street Mingguan Merosot Tajam

253
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Wall Street berakhir mixed di akhir pekan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat, berusaha menemukan pijakannya setelah minggu penjualan yang merosot. Tetapi semua indeks utama mengakhiri minggu dengan negatif, dengan S&P 500 membukukan minggu terburuk sejak 2020.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 38,29 poin, atau 0,13% menjadi 29.888,78, sedangkan S&P 500 naik 0,22% menjadi ditutup pada 3.674,84. Nasdaq melonjak 1,43% menjadi 10.798,35.

Saham bergejolak selama perdagangan Jumat, beralih antara keuntungan dan kerugian karena investor semakin khawatir tentang potensi perlambatan ekonomi.

Beberapa bagian penting dari data ekonomi kurang dari perkiraan minggu ini, mulai dari penjualan ritel Mei hingga perumahan baru. Selain itu, Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan paling banyak sejak 1994.

Indeks S&P 500 ditutup turun 5,8% untuk minggu ini, dengan semua 11 sektornya berakhir lebih dari 15% di bawah level tertinggi baru-baru ini.

Indeks Dow Jones ditutup lagi di bawah angka 30.000 setelah turun di bawah level itu pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak Januari 2021. Rata-rata 30-saham ditutup turun 4,8% untuk minggu ini, minggu negatif ke-11 dalam 12. Nasdaq Composite yang padat teknologi juga tergelincir 4,8%.

Saham teknologi yang terpukul melakukan reli pada hari Jumat. Investor telah banyak menjual sektor pertumbuhan karena kenaikan suku bunga. Saham Amazon melonjak 2,5%. Apple, Nvidia, Tesla dan Netflix menambahkan lebih dari 1%.

Saham perjalanan Karnaval dan Norwegian Cruise Line juga rebound, masing-masing melonjak sekitar 10%. Saham Airbnb dan maskapai penerbangan juga menyelesaikan sesi lebih tinggi.

Dow ditutup sedikit lebih rendah pada hari Jumat, terseret oleh saham Chevron, Walmart dan Goldman Sachs. American Express naik hampir 4,9% dan Boeing menambahkan sekitar 2,6%, mengurangi beberapa kerugian tersebut.

Diskresi konsumen, layanan komunikasi dan teknologi informasi melonjak sekitar 1% pada hari Jumat tetapi membukukan kerugian untuk minggu ini. Energi terus mundur, jatuh 5,5%.

Komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat menggemakan komitmen bank sentral untuk mengurangi inflasi setelah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin awal pekan ini. The Fed “sangat fokus untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen kami,” katanya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati perkembangan kenaikan suku bunga AS dan pidato ketua Fed AS yang dapat mengindikasikan arah ekonomi AS selanjutnya.