(Vibiznews – Commodity) – Harga aluminium pada hari Selasa turun ke harga terendah satu tahun. Perkiraan akan peningkatan persediaan dari produsen Cina setelah pabrik peleburan meningkatkan produksinya.
Harga aluminium di the London Metal Exchange (LME) turun 0.8% menjadi $2,360 per ton.
Harga logam yang digunakan untuk pembangkit listrik, konstruksi dan paket industri sempat turun ke $2,352 terendah sejak Mei 2021.
Data produksi aluminium Cina akan dilaporkan dan pasar memperkirakan adanya peningkatan. Kenaikan suku bunga dan menguatnya dolar membuat permintaan logam turun.
Peningkatan produksi aluminium meningkat setelah tidak dibatasinya penggunaan listrik. Produksi aluminium mencapai rekor di 3.42 juta ton di bulan Mei naik 3.1% dari tahun lalu dibulan yang sama dibanding 3.36 juta ton di bulan April.
Permintaan aluminium Cina turun, akibat dari lockdown Covid di Cina membuat harga turun 40% dari rekor bulan Maret di atas $4,000.
Persediaan aluminium Rusia meningkat 6% dari total persediaan global sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Persediaan aluminium di gudang LME 340,375 ton terendah sejak 2002.
Permintaan logam industri menurun karena kekhawatiran melemahnya perekonomian dan manufaktur akibat Bank Sentral menaikkan tingkat bunga untuk mengendalikan inflasi.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas dalam dolar lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, akibatnya permintaan komoditas AS berkurang.
Harga logam lain :
- Harga tembaga turun 3% menjadi $7,354 per ton
- Harga lead turun 0.4% menjadi $1,934
- Harga timah turun 2.4% menjadi $25,640
- Harga nikel turun 2.3% menjadi $21,325.
Analisa tehnikal untuk aluminium dengan support pertama di $ 2,357, berikut ke $2,334 . Resistant pertama di $2,419 dan berikut $2,458.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
