Berita Emiten Akhir Pekan: Dari INCO, BBRI dan Colorpak Indonesia

595
berita emiten akhir pekan

(Vibiznews – IDX Stocks) – Vale Indonesia (INCO) – menandatangani kerja sama tidak mengikat dengan Zhejiang Huayou Cobalt dan Ford Motor untuk membangun pabrik nikel di Blok Pomalaa dengan kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate.

Kemitraan dengan Ford dibangun berdasarkan framework perjanjian dengan Huayou yang ditandatangani pada April 2022, di mana Huayou akan mengembangkan proyek di Pomalaa dan INCO memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30% saham dalam proyek tersebut.

Agro Persada (TAPG) – berencana membangun pabrik palm kernel oil dengan kapasitas produksi 300 ton per hari di Kalimantan Tengah pada 3Q22 atau 4Q22.

Pembangunan pabrik ini menelan biaya 150 miliar rupiah dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. TAPG sendiri menargetkan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) pada 2022 naik 15% dibandingkan 2021.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) – membeli 30% atau 9 juta saham PT Danareksa Investment Management (DIM) yang dimiliki oleh PT Danareksa dengan total nilai transaksi afiliasi sebesar 360 miliar rupiah.

Setelah transaksi ini, kepemilikan BBRI di DIM naik dari 35% menjadi 65 persen.

Saratoga Investama Sedaya (SRTG) – melalui anak usahanya, PT Saratoga Sentra Business (SSB), menjual 1,7 miliar lembar saham Provident Agro (PALM).

Transaksi ini dilakukan pada 15 Juli 2022 (dengan harga 825 rupiah per lembar) dan 20 Juli 2022 (dengan harga 660 rupiah per lembar).

Setelah transaksi ini, kepemilikan SSB di PALM turun dari 44,88% menjadi 19,88 persen.

Salah satu pemegang saham Bumi Resources (BUMI), NBS Clients, kembali menambah kepemilikan sebanyak 200 juta lembar saham.

Setelah transaksi ini, kepemilikan NBS Clients di BUMI naik dari 5,54% menjadi 5,69 persen.

Colorpak Indonesia (CLPI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai 21,8 miliar rupiah (71,21 rupiah per lembar saham).

Jumlah ini mengindikasikan dividend payout ratio sebesar 50,9 persen, bila didasarkan harga penutupan saham pada Jumat (22/7) sebesar 1.125 rupiah per lembar, dividend yield CLPI sebesar 6,3 persen.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning