(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah kontrak berjangka di pasar komoditas Eropa berbalik kuat setelah menyentuh posisi terendah sepekan lebih sesi Asia.
Harga minyak yang sudah melemah sejak perdagangan pekan lalu karena kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan rebound cukup signifikan.
Sentimen terangkat karena pasar global yang ketat dan prospek gangguan pasokan.
Negara Barat sedang mengerjakan rencana untuk mengenakan batasan harga pada minyak mentah Rusia untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Selain itu, Biden gagal mendapatkan janji dari para pemimpin Arab untuk memompa lebih banyak minyak meskipun utusan energi AS menunjukkan keyakinannya.
Secara fundamental berikutnya harga minyak dibayangi oleh rencana pengetatan agresif dari bank sentral utama dapat menenggelamkan ekonomi ke dalam resesi.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan Agustus 2022 menguat 1,00% ke posisi US$95.71 per barel setelah dibuka pada posisi US$95.10.
Sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent naik 1,06% ke posisi US$104.29 per barel.
Untuk pergerakan selanjutnya harga minyak untuk kedua benchmark diperkirakan lanjut naik dari penutupan sebelumnya.
Dimana minyak WTI akan menemui kisaran resisten di $97.10 apabila berhasil melewati $96.55.
Namun jika terkoreksi akan turun kembali ke $93.05 sebelum meluncur ke support kuat di $92.64
