(Vibiznews – Commodity) – Harga aluminium turun ke terendah 16 bulan pada hari Kamis siang . Permintaan akan berkurang karena kekhawatiran turunnya data perusahaan dan properti di Cina.
Harga aluminium di LME turun 2.3% menjadi $2,305 per ton jam 10.00 GMT.(17.00 WIB) Harga terendah sejak April 2021.
Survey sektor swasta menunjukan aktivitas pabrik di Cina di bulan Agustus turun untuk pertama dalam tiga bulan. Sementara itu di 70 kota di Cina harga rumah turun, sejak pandemi Covid –19.
Data yang buruk dari Cina menekan harga logam industri karena kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi menurun sehingga menurunkan permintaan.
https://www.vibiznews.com/2022/09/01/rekomendasi-harian-indeks-hang-seng-1-september-2022/
Aktivitas pabrik global melemah sehingga permintaan akan logam industri turun. Tekanan ini membuat harga logam industri turun, namun penutupan pabrik peleburan di Eropa karena krisis listrik menghentikan penurunan.
Pada minggu depan pasar menantikan kenaikan suku bunga di ECB yang juga dapat menghentikan penurunan harga logam industri.
Harga timah di LME turun 6.8% menjadi $21,240 per ton ke harga terendah 19 bulan setelah sempat turun 9%.
Produksi timah naik di Agustus dan melemahnya permintaan dari sektor elektronik. Namun harga naik kembali setelah PT Timah Indonesia melaporkan produksi turun 26% pada semester pertama tahun ini.
Harga logam industri lain:
- Harga tembaga di LME turun 1.8% menjadi $7,660 per ton
- Harga zinc turun 5.9% menjadi $3,255.50
- Harga Lead turun 0.9% menjadi $1,933.50
- Harga nickel turun 1.9% menjadi $21,000.
Analisa tehnikal untuk aluminium dengan support pertama di $ 2,295 berikut ke $2,284. Resistant pertama di $2,321 dan berikut $2,337.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting