Penjualan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Mengalami Penurunan Sebesar 2,6% Semester I tahun 2022

566

(Vibiznews – IDX) Hari ini Direksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (“Perseroan”) atau “Sido Muncul” menyampaikan laporan kinerja Perseroan sampai dengan Semester 1 tahun 2022 pada acara Paparan Publik (Public Expose) dalam rangka Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia.

Dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan sebanyak 30.000.000.000 saham sebesar Rp. 1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar rupiah), sebanyak 18.137.404.580 saham atau 60,46 % dimiliki oleh pendiri dalam hal ini PT Hotel Candi Baru sebesar nominal Rp. 906.870.229.000,- (sembilan ratus enam miliar delapan ratus tujuh puluh juta dua ratus dua puluh sembilan ribu Rupiah), sebanyak 5.140.877.862 saham atau 17,14 % dimiliki oleh Concordant Investments Pte Ltd. sebesar nominal Rp. 257.043.893.100,- (dua ratus lima puluh tujuh miliar empat puluh tiga juta delapan ratus sembilan puluh tiga ribu seratus Rupiah), 22,41 % dimiliki oleh publik dengan Recording Date pada tanggal 31 Agustus, 2022.

Perseroan memiliki anak perusahaan yang terkonsolidasi (kepemilikan 99,00%):

  1. PT Semarang Herbal Indo Plant yang bidang usahanya memproduksi ekstrak yang menjadi bahan utama produk Perseroan
  2. PT Muncul Mekar yang merupakan distributor utama Perseroan
  3. PT Berlico Mulia Farma yang bergerak dalam produksi obat- obatan farmasi.
  4. Muncul Nigeria Ltd yang merupakan distributor utama Perseroan di Nigeria dan negara Afrika di sekitarnya

Sesuai dengan Laporan Keuangan Semester I tahun 2022 yang sudah disampaikan ke OJK dan BEI, Perseroan mencatatkan kondisi kinerja dan keuangan sebagai berikut:

Penjualan Perseroan selama 6 bulan di tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 2,6% menjadi Rp 1,61 triliun dari Rp 1,65 triliun pada periode yang sama tahun 2021.

Kinerja penjualan per Segmen adalah sebagai berikut, Herbal and Supplement mengalami penurunan penjualan sebesar 6,9%. Namun sebaliknya, segmen Food and Beverages naik sebesar 3,5%, dan segmen Pharmaceutical yang naik sebesar 17% dari tahun lalu.

Perseroan mencatatkan penurunan pada laba operasi sebesar 10% dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Perseroaan tercatat turun 11%, menjadi Rp 445,6 miliar. Belanja modal perusahaan selama 6 bulan di tahun 2022 adalah sebesar Rp 64 miliar.