(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga di akhir minggu turun karena investor khawatir karena menguatnya indeks dolar akibat inflasi yang meningkat
Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) turun 1.2% menjadi $7,639 per ton. Harga Mingguan turun 3%.
Harga tembaga yang digunakan untuk membangkitkan listrik dan industri konstruksi turun 30% dari bulan Maret tapi berada di harga $7,500 – $8,000 sejak Juli.
Pergerakan dari mata uang yang dinamis saat ini dimana dolar menguat dan melemahnya yuan membuat harga tembaga turun.
Karena persediaan yang terbatas di Cina membuat harga tetap ada pada harga yan tetap pada saat ini,
Ekonomi Cina tetap melemah dan tidak menaikkan permintaan logam.
Kurs Yuan melemah 4% terhadap dolar pada bulan terakhir tetapi pada hari Jumat mencapai level 7 yuan per dolar untuk pertama kalinya dalam 2 tahun.
Mendorong turunnya dibawah perkiraan karena kenaikan suku bunga yang membuat dolar menguat ke tertinggi 20 tahun terhadap mata uang utama. Kekhawatiran akan ekonomi outlook dari Cina.
Pertumbuhan ekonomi Cina terlihat maju di Agustus, pertumbuhan hasil pabrik juga meningkat, namun sektor properti menggelisahkan.
Ekonomi global sebaliknya sedang ada diujung menjelang resesi kata Bank Dunia. Pasar Modal global mengalami penurunan pada hari Jumat.
Persediaan tembaga fisik di Cina sedikit. Harga tembaga import di Yangshan turun $93 per ton dari $122.50 bulan lalu menandakan melemahnya permintaan logam luar negeri
Harga logam industri lain :
- Harga aluminium turun 2.3% menjadi $2,254 per ton
- Harga zinc turun 3.3% menjadi $3,080
- Harga lead turun 1.5% menjadi $1,888.50.
- Harga nikel naik 1.2% menjadi $23,400
- Harga timah naik 1.2% menjadi $21,050
Harga mingguan semua logam industri naik kecuali Nikel.
Analisa tehnikal untuk tembaga dengan support pertama di $ 7,440 berikut ke $7, 248. Resistant pertama di $7,896 dan berikut $8,158.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
