(Vibiznews – Commodity) Harga emas, yang naik pada hari Jumat karena dolar AS melemah, berada di jalur untuk kuartal terburuk sejak Maret tahun lalu karena bank sentral di seluruh dunia melakukan kebijakan moneter yang agresif.
Harga emas spot naik 0,84% menjadi $1,674,19 per ons pada pukul 11:00 pagi E.T. dan telah naik 1,4% sejauh minggu ini. Untuk kuartal ini turun 7,8%, terbesar sejak kuartal pertama 2021.
Emas berjangka AS bertambah 0,85% menjadi $1,682,8.
Indeks dolar AS diperdagangkan mendekati level terendah satu minggu, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Pembuat kebijakan Fed telah tegas dalam menaikkan suku bunga meskipun terjadi gejolak di pasar keuangan global.
Meskipun emas dianggap sebagai taruhan yang aman di saat ketidakpastian, kenaikan suku bunga cenderung menumpulkan daya tarik emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Sementara itu, ekonomi Inggris secara tak terduga tumbuh pada kuartal kedua tetapi masih berada di bawah puncaknya sebelum pandemi, bertentangan dengan perkiraan sebelumnya yang telah pulih.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, jika dolar AS menguat dan sentimen kenaikan suku bunga menguat dengan pernyataan pejabat The Fed bernada hawkish, akan menekan harga emas.
