(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (8/11) terpantau melemah 31,081 poin (0,44%) ke level 7.071,315, setelah dibuka turun ke level 7.089,630.
IHSG bergerak terkoreksi setelah rally 3 hari, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif bias menguat di tengah kembalinya sentimen risk-on serta Wall Street yang ditutup menguat.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau menguat 0,16% atau 25 poin ke level Rp 15.682, dengan dollar AS siang ini terpantau bangkit setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit setelah tergerus oleh data NFP yang mixed dan membangkitkan ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga the Fed berikutnya.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.707, terpantau dekat dengan level 2,5 tahun terendahnya, sejak April 2020.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 12,766 poin (0,18%) ke level 7.089,630. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,435 poin (0,24%) ke level 1.012,846. Siang ini IHSG melemah 31,081 poin (0,44%) ke level 7.071,315. Sementara LQ45 terlihat turun 0,61% atau 6,231 poin ke level 1.009,990.
Siang ini enam dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor basic industry yang merosot 1,18%, diikuti sektor finance yang turun 0,56%.
Tercatat sebanyak 231 saham naik, 241 turun dan 217 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 937.204 kali transaksi sebanyak 23,966 miliar lembar saham senilai Rp 6,938 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 1,34%, dan Hang Seng yang turun 0,61%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bank BTPN Syariah (BTPS) -4,17%, Pratama Abadi (PANI) -3,37%, Allo Bank (BBHI) -3,35%, dan Semen Indonesia (SMGR) -3,33%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi setelah rally 3 hari, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya variatif bias menguat di tengah kembalinya sentimen risk-on pasar.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah dan berkurang oleh profit taking, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.136 dan 7.225. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.747, dan bila tembus ke level 6.607.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group