(Vibiznews – Forex) Posisi indeks dolar awal bulan Juni sedang tertekan di kisaran terendah sepekan lebih pada perdagangan forex sesi Asia hari Jumat 2 Juni 2023.
Demikian terhadap mayoritas rival utamanya dolar berada di posisi yang lemah kecuali terhadap yen Jepang yang sedang bergerak bullish.
Sebelumnya dolar AS alami pelemahan harian terburuk dalam hampir sebulan karena ekspektasi Fed kemungkinan akan melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang.
Spekulasi tersebut diperkuat oleh rilis data manufaktur AS yang alami kontraksi serta komentar penundaan kenaikan suku bunga oleh Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker.
Dolar juga dibebani oleh anjloknya imbal hasil Treasury AS di kisaran 3,6% karena melemahnya kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve merespon data ketenagkerjaan AS.
ADP merilis data pekerjaan sektor swasta melonjak lebih dari yang diharapkan di bulan Mei, naik ke 278.000 dari ekspektasi 170.000 pekerjaan.
Sementara itu, terjadi peningkatan klaim pengangguran AS di pekan yang berakhir 27 Mei menjadi 232.000 dari minggu sebelumnya di 230.000.
Selain itu Euro pulih dari level terendah 2 bulan setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan pengetatan kebijakan lebih lanjut diperlukan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang koreksi di kisaran 104.18 dari penutupan sebelumnya di 104.22.
EURUSD
Terpantau kini pair kuat di 1,0764 dengan rentang support harian berada di 1.0692 – 1.0658 dan rentang resisten di 1.0795 – 1.0832.
GBPUSD
Menguat ke tertinggi 3 pekan lebih pada posisi 1.2532 dengan rentang support harian berada di 1.2434 – 1.2396 dan rentang resisten di 1.2570 – 1.2638.
USDJPY
Sedang konsolidasi di kisaran 138.86 dengan rentang support harian berada di 138,15 -137,86 dan rentang resisten berada di 139,60 -140,16.
AUDUSD
Sedang rally di 0.6594 dengan rentang support berada di 0.6508 – 0.6477 dan resisten di 0.6606 – 0.6645.
