AUM Industri Reksa Dana Mei 2023 Naik Menjadi Rp 508,10 Triliun

363
IHSG Melemah Terbatas 0.18%; Indeks Reksa Dana Mixed
(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana terpantau meningkat di bulan Mei 2023.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana sebesar Rp 508,10 triliun pada Mei 2023 atau naik sekitar Rp 7,71 triliun dari bulan April 2023 yang berada di posisi Rp 500,38 triliun.

Data ini menunjukkan peningkatan kembali dana kelolaan industri reksadana, setelah tiga bulan menurun. Reksadana sempat naik cukup tinggi di Januari 2023 sebesar Rp 512,70 triliun dari posisi Desember 2023 yang sebesar Rp 508,18 triliun. Sebelum akhirnya turun pada Februari hingga April 2023.

Menurut Analis Vibiz Research Center, naiknya AUM reksa dana pada bulan Mei 2023 kontribusi tertinggi ditopang oleh reksa dana jenis pendapatan tetap. Hal tersebut seiring dengan moncernya kinerja kelas aset yang mendasari, terutama jenis pendapatan tetap. Reksa Dana Pendapatan Tetap memberikan kontribusi 29,25% dengan nilai Rp 148,59 triliun dari total komposisi reksa dana bulan Mei 2023.

Komposisi per jenis reksa dana bulan Mei 2023 berdasarkan persentasi sebagai berikut:
Komposisi per Jenis Reksa Dana per 31 Mei 2023
Sumber: OJK-NAB
Komposisi per Tipe Reksa Dana
Sumber: OJK

Peningkatan AUM reksadana pasar uang terpantau merupakan yang tertinggi selama bulan Mei 2023. Dana kelolaan reksadana pasar uang naik sekitar Rp 2.78 triliun menjadi Rp 79.13 triliun. Sementara AUM reksadana pendapatan tetap bertambah sekitar Rp 1.27 triliun menjadi Rp 148.59 triliun pada Mei 2023.

Perlu diketahui, reksa dana merupakan instrumen investasi paling konservatif yang menjadi tujuan investor untuk mendiversifikasikan aset di tengah volatilitas yang masih sangat tinggi.

Menurut pengamatan penulis, dana kelolaan dan unit penyertaan sebenarnya masih mencatatkan pertumbuhan negatif secara year to date (YtD). Hal tersebut karena menurunnya kinerja kelas aset yang mendasari, terutama jenis reksa dana saham. Meskipun ada jenis reksa dana yang mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan dan unit penyertaan, terutama jenis pendapatan tetap.

Ke depannya, masih ada potensi perbaikan dana kelolaan dan unit penyertaan hingga akhir tahun ini. Terutama pada kelas aset reksa dana jenis saham, setelah mengalami penurunan cukup dalam di bulan-bulan sebelumnya. Namun demikian, tingkat volatilitasnya diperkirakan masih akan tinggi.

Sementara, reksa dana jenis pendapatan tetap akan terus melanjutkan tren positifnya. Hal ini karena melandainya angka inflasi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI). Juga di tengah tanda-tanda pelemahan daya beli. Kelas aset pendapatan tetap akan ditopang oleh kinerja Surat Utang Negara (SUN) yang mencatatkan penurunan yield ke level terendah sejak 2 tahun terakhir.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting