(Vibiznews – Forex) Euro berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat pada akhir kuartal kedua karena investor mencerna data inflasi beragam di Kawasan Euro dan janji ECB untuk terus menaikkan suku bunga.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,45% pada 1.09124.
Secara mingguan Euro naik tipis 0,17%.
Pada bulan Juni ini Euro melonjak 1,66%.
Secara kuartalan Euro datar, naik 0,06%.
Selama Semester pertama ini Euro melonjak 1,95%.
Inflasi utama untuk Zona Euro turun menjadi 5,5% pada bulan Juni dari 6,1%, tetapi tingkat inti meningkat menjadi 5,4% dari 5,3%.
Di tingkat nasional, inflasi bergerak ke arah yang berbeda. Di Jerman, CPI melaju ke 6,4% dari level terendah 14 bulan yang tercatat di bulan Mei. Namun, inflasi di Italia dan Prancis melambat, dan tingkat Spanyol turun menjadi 1,9%, menjadikannya negara pertama di Kawasan Euro yang memenuhi target ECB sebesar 2%.
Sementara itu, trader terus mengantisipasi suku bunga deposito ECB mencapai 4%, dengan kenaikan lain diharapkan pada bulan Juli. Selain itu, pembuat kebijakan telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut pada bulan September. Euro diatur untuk menyelesaikan Q2 sedikit berubah dan hanya sedikit di bawah level kunci $1,1.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, dimana jika data ISM Manufacturing PMI Juni terealisir naik dan menguatkan dolar AS, maka akan dapat menekan mata uang Euro.