(Vibiznews – Economy and Banking) – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
BI menyebutkan bahwa keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024. Demikian rilis siaran pers BI hari Kamis (21/9).
Merespon kebijakan Bank Indonesia tersebut, yang sudah banyak diprediksi pasar, akhir pekan ini (22/9) IHSG tampil perkasa, sementara rupiah tertahan melemah agak terbatas oleh dollar yang masih bullish di 6 bulan tertingginya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi penutupan siang ini terpantau menguat 37,390 poin (0,53%) ke level 7.028,860, perkasa ke 10 bulan tertingginya. Sedangkan rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 15.377.
Selanjutnya Bank Indonesia juga menegaskan pandangannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung oleh permintaan domestik.
Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa. Kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Ekspor melambat seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat.
Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh beberapa lapangan usaha sektor jasa, seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
Hasil survei Bank Indonesia terkini juga mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, indikator dini Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi, serta penjualan semen yang meningkat. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3%.
Bank Indonesia menyebutkan terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan. Demikian penjelasan Bank Indonesia pada hari Kamis (21/9).
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting