(Vibiznews – Index) Bursa saham AS melemah pada hari Jumat, mengakhiri minggu yang sulit bagi pasar.
Indeks Dow Jones turun 106,58 poin, atau 0,31%, menjadi ditutup pada 33.963,84.
Indeks S&P 500 turun 0,23% menjadi 4.320,06.
Komposit Nasdaq tergelincir 0,09% menjadi 13.211,81.
Penurunan pada hari Jumat menandai kerugian hari keempat berturut-turut untuk tiga indeks utama. Penurunan beruntun ini terjadi karena investor bereaksi terhadap sinyal dari Federal Reserve yang bermaksud mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
S&P 500 dan Nasdaq Composite yang sarat teknologi telah turun masing-masing 2,9% dan 3,6% minggu ini. Ini menandai minggu negatif ketiga berturut-turut dan kinerja mingguan terburuk sejak bulan Maret. Blue-chip Dow turun 1,9% pada minggu ini.
Imbal hasil treasury melonjak setelah bank sentral memperkirakan kenaikan suku bunga sekali lagi pada tahun 2023. Imbal hasil treasury 10 tahun yang menjadi acuan melonjak ke level tertinggi sejak 2007 pada minggu ini. Sementara itu, imbal hasil Treasury 2 tahun menyentuh level tertinggi sejak tahun 2006.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati sentimen kenaikan suku bunga AS sekali lagi tahun ini, jika sentimen tersebut terus menguat, akan dapat menekan bursa Wall Street.



