Harga Gula Akan Mencermati Pergerakan Dolar AS; Penutupan Senin Tertekan Pelemahan Real Brasil

520
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula pada hari Senin ditutup rendah, terpicu pelemahan pada Real Brasil yang jatuh ke level terendah dalam 4 bulan terhadap dolar.

Melemahnya nilai Real Brasil mendorong penjualan ekspor dari produsen gula Brasil.

Selain itu, penurunan harga minyak mentah sebesar -2% pada hari Senin merupakan sentimen bearish bagi gula karena pelemahan harga minyak mentah menurunkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Harga gula di bursa berjangka New York ditutup turun 0,46% pada 26,23.

Gula berada di bawah tekanan selama seminggu terakhir karena tanda-tanda peningkatan produksi gula di Brasil. Selasa lalu, Unica melaporkan bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh pertama bulan September naik +8,5% y/y menjadi 3,116 MMT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan September naik +18,7% y/y menjadi 29.258 MMT. Selain itu, 49,37% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,47% tahun lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati pergerakan dolar AS, dimana jika data JOLTs Job Openings terealisir turun, akan menekan dolar AS dan menguatkan mata Real Brasil, dan dapat memberikan dorongan positif bagi harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 25,80-25,29. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 26,64-26,91.