(Vibiznews – Commodity) Harga Kopi Arabika di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu pulih dari kerugian sebelumnya dan membukukan kenaikan moderat setelah mata uang Real Brasil naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar AS, yang memicu short-covering pada kopi berjangka.
Penguatan nilai tukar Real Brasil menghambat penjualan ekspor dari produsen kopi Brasil.
Harga kopi Arabika kontrak bulan Desember ditutup naik 0,14% pada 147,70.
Harga Arabika pada hari Rabu awalnya bergerak lebih rendah karena lemahnya permintaan global untuk kopi arabika yang lebih mahal melemahkan harga ketika Cecafe melaporkan bahwa ekspor kopi arabika Brasil pada bulan September turun -20% y/y menjadi 2,4 juta kantong, terendah dalam bulan tersebut dalam 6 tahun.
Selama dua minggu terakhir, membaiknya kondisi cuaca di Brazil telah memicu penjualan kopi berjangka dan menjatuhkan harga kopi arabika pada hari Selasa ke level terendah dalam 9 bulan.
Maxar Technologies mengatakan daerah penanaman kopi Brasil akan mengalami hujan sedang hingga lebat minggu ini, yang akan meningkatkan kelembapan tanah untuk pertumbuhan ceri, memicu pembungaan tanaman kopi secara luas, dan meningkatkan hasil panen kopi Brasil pada tahun 2024/25.
Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa wilayah Minas Gerais di Brazil menerima curah hujan sebesar 63,8 mm dalam seminggu terakhir, atau 190% dari rata-rata historis, sehingga mengurangi kekhawatiran kekeringan. Minas Gerais menyumbang sekitar 30% tanaman arabika Brasil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, kopi Arabika akan mencermati pergerakan dolar AS yang dapat bergerak lemah jika data inflasi AS bulan September terealisir menurun. Jika dolar AS melemah, maka dapat menguatkan Real Brazil dan mendorong kenaikan harga kopi Arabika. Harga kopi Arabikan diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 147,98-148,26. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 147,41-147,13.
