Rekomendasi Mingguan Gula 20-24 November 2023 : Mencermati Sentimen Peningkatan Produksi dan Pergerakan Dolar AS

395

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun terpicu perkiraan peningkatan produksi mengatasi sentimen pengetatan pasokan dan penguatan mata uang Real Brazil

Pada hari Selasa, Rabu dan Jumat minggu lalu harga gula berakhir turun terpicu perkiraan peningkatan produksi gula global.

Harga gula di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun pada hari Selasa dan mencatat posisi terendah 1-1/2 minggu terpicu kekhawatiran peningkatan produksi gula. CEO Raizen, perusahaan gula dan etanol terbesar di Brasil, mengatakan perusahaannya akan berupaya meningkatkan produksi gula karena menyusutnya margin dari produksi etanol, memicu likuidasi jangka panjang gula berjangka. Bank investasi BTG Pactual mengatakan biaya pembuatan etanol dari jagung di Brasil 16% lebih rendah dibandingkan memproduksinya dari tebu, yang dapat meningkatkan produksi gula karena lebih banyak pabrik yang memproduksi etanol dari jagung dibandingkan gula.

Demikian juga pada hari Rabu, harga gula berakhir turun terendah dalam 2 minggu, dan berlanjut hari Jumat harga gula juga berakhir turun tertekan perkiraan peningkatan produksi gula global.

Harga gula berada di bawah tekanan setelah Organisasi Gula Internasional (ISO) menaikkan perkiraan produksi gula global tahun 2023/24 (Oktober-Sep) menjadi 179,9 MMT dari perkiraan sebelumnya sebesar 174,8 MMT dan memangkas defisit gula global tahun 2023/24 menjadi -335,000 MT dari perkiraan sebelumnya sebesar -2,1 MMT.

Sedangkan pada hari Senin minggu lalu harga gula ditutup naik dan sedikit di bawah harga tertinggi dalam 12 tahun terakhir terpicu prospek pengetatan pasokan gula global. Kemacetan di pelabuhan Brasil membatasi ekspor gula karena laporan dari Green Pool Commodity Specialist mengatakan ekspor gula Brasil pada bulan Oktober turun -10% dari bulan September.

Pada hari Kamis harga gula berakhir naik terdukung penguatan mata uang Real Brazil. Mata uang Real Brazil menguat ke level tertinggi 3-1/2 bulan pada hari Rabu terhadap dolar AS. Penguatan mata uang Real Brazil menghambat penjualan ekspor dari produsen gula Brazil.

Secara mingguan harga kopi gula kontrak bulan Maret 2024 turun 0,4% pada posisi 27,18.

Untuk minggu ini, harga gula akan mencermati beberapa sentimen diantaranya :

Peningkatan produksi gula.
Organisasi Gula Internasional (ISO) menaikkan perkiraan produksi gula global tahun 2023/24 (Oktober-Sep) menjadi 179,9 MMT dari perkiraan sebelumnya sebesar 174,8 MMT dan memangkas defisit gula global tahun 2023/24 menjadi -335,000 MT dari perkiraan sebelumnya sebesar -2,1 MMT.

Pergerakan dolar AS yang cenderung melemah.
Data inflasi AS pada bulan Oktober yang akan dirilis hari Selasa ini diindikasikan menurun, jika terealisir maka akan dapat menekan dolar AS.
Dengan dolar AS melemah akan menguatkan mata uang Real Brasil. Dengan penguatan Real Brasil, dapat menekan penjualan ekspor oleh produsen gula Brasil.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula dapat tertekan jika sentimen peningkatan produksi gula global terus menguat. Juga perlu dicermati jika dolar AS melemah dengan sentimen The Fed menghentikan kenaikan suku bunga selanjutnya. Namun perlu dicermati pergerakan harga minyak dengan kondisi konflik di Timur Tengah, yang jika meningkat ketegangannya dapat mengkhawatirkan gangguan pasokan dan meningkatkan harga minyak dan sebaliknya jika mereda ketegangannya akan menguatkan harga minyak. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 27,01-26,85. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 27,33-27,49.