Menuju Tutup Tahun, Pasar Keuangan Terus Rally — Domestic Market Outlook, 27-29 December 2023

653
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah sepekan lalu kembali membukukan penguatan, dengan IHSG rally 8 minggu berturut-turut ke level rekor tahun ini.
  • Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 6,00% sesuai perkiraan pasar.
  • Pasar domestik terus didongkrak oleh prospek dimulainya penurunan suku bunga the Fed pada tahun 2024.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang di akhir tahun ini tidak ada.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 27-29 December 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat dalam rally di pekan kedelapannya, mencatat rekor penutupan baru untuk tahun ini, di sekitar 15 bulan tertingginya. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya mixed bias menguat oleh prospek dovish the Fed. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,65%, atau 46,531 poin, ke level 7.237,519. Untuk minggu berikutnya (27-29 Desember 2023), setelah libur bersama Natal, IHSG kemungkinan akan ditahan profit taking di sekitar overbought area-nya karena memasuki libur akhir tahun namun tetap uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.246 dan 7.252. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.025, dan bila tembus ke level 7.002.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu menguat di pekan keempatnya, bergerak sideways di rentang konsolidasi semingguan terakhir, di antara BI yang mempertahankan suku bunga BI Rate-nya, serta berbaliknya ke capital outflow di pasar SBN dengan terbatas sekitar Rp0,12 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,35% ke level Rp 15.451. Sementara, dollar global bearish di pekan keduanya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih rangebound, atau kemungkinan rupiah dalam konsolidasi dengan bias menguat, dalam range antara resistance di level Rp15.677 dan Rp15.727, sementara support di level Rp15.357 dan Rp15.319.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,499% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi jual investor asing di SBN, meskipun terbatas. Sementara yields US Treasury tampak melandai di sekitar 5 bulan terendahnya.

===

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BIRate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

BI menyebutkan perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik didukung oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%. Pada 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun Pemerintah, dan investasi diprakirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan Pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5%.

Berdasarkan data transaksi 18 – 21 Desember 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,37 triliun tediri dari jual neto Rp0,12 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp1,52 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp4,97 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Pada minggu terakhir tahun 2023, bagaimana situasi di pasar investasi? Volume pasar biasanya akan berkurang karena para investor domestik dan global akan berlibur menuju Tahun Baru. Namun belum tentu pasar mendatar atau “range-bound” saja. Ada kalanya ini kesempatan bagi sejumlah investor kakap untuk menggerakkan pasar selagi volume agak sepi. Kita lihat saja nanti.

Masih ada kesempatan berinvestasi bagi Anda di akhir tahun. Atau, untuk Anda yang berlibur panjang, ini juga kesempatan baik untuk bersama dengan keluarga. Tetap sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews! Sampai jumpa lagi di awal tahun baru 2024. Salam sukses.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting