Penawaran Masuk Lelang SUN Perdana Tahun 2024 Rp 39,8 Triliun Melebihi Target

291
MNC Kapital Terbitkan Obligasi Senilai Rp 390 Miliar
Vibizmedia Picture
(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Minat investor masih tinggi pada lelang Surat Utang Negara (SUN) perdana di tahun 2024, Rabu (3/1).

Sesuai prediksi pelaku pasar, ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) menjadi katalis positif bagi pasar surat utang domestik.

Total penawaran yang masuk pada lelang SUN tanggal 3 Januari 2024 sebesar Rp 39,8 triliun. Sementara, nominal yang dimenangkan pada lelang SUN pertama tahun ini sebesar Rp 21,75 triiliun.

Demikian informasi yang diterima dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, total penawaran masuk pada lelang perdana tahun ini sebesar Rp 39,8 triliun. Angka ini merupakan 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.

Capaian tersebut berkat stabilnya pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate akan dimulai pada kuartal I-2024.

“Selain itu, kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga.

Hal ini turut menjadi katalis positif lelang SUN perdana tahun 2024,” ungkap Deni Ridwan dalam keterangan resmi yang dibagikan, Rabu (3/1).

Pada lelang SUN perdana tahun 2024, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 25 triliun – Rp 37,5 triliun. Dalam lelang kali ini, terdapat tujuh (7) seri SUN yang ditawarkan yaitu SPN03240404 (new issuance), SPN12250103 (new issuance), FR0101 (reopening). Lalu FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), serta FR0102 (new issuance).

Deni menyebutkan, seri SUN tenor 5 dan 10 tahun menjadi seri yang paling diminati investor pada lelang SUN hari Rabu (3/1). Menurut catatan jumlah penawaran masuk (incoming) bids dan penawaran dimenangkan (awarded bids) masing-masing sebesar 46,78% dari total incoming bids. Dan 65,75% dari total awarded bids.

Minat investor asing pada lelang SUN perdana tahun ini juga dinilai cukup baik dengan jumlah incoming bids sebesar Rp 7,37 triliun.

Mayoritas penawaran pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp 4,6 triliun. Atau 62,9% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,94 triliun atau 13,5% dari total awarded bids.

Kondisi pasar SBN domestik yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini. Yaitu sebesar 3 s.d. 12 bps dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya.

Deni mengatakan, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 21,75 triliun pada lelang SUN perdana ini. Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024.

Menurut Analis Vibiz Research minat investor atas SBN masih tinggi di semester pertama tahun 2024. Hal ini karena ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate akan dimulai pada kuartal I-2024.

Minat investor yang tinggi atas SBN sudah dimulai dari bulan Desember 2023 dan terus berlanjut dengan kondisi perekonomian global yang semakin stabil. Selain itu kondisi domestik yang menunjang dimana inflasi IHK pada Desember tercatat rendah sebesar 0,41% (mtm) sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61% (yoy). Inflasi masih terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1%.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting