(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (23/1), terpantau melemah terbatas 16,148 poin (0,22%) ke level 7.243,550 setelah dibuka turun ke level 7.236,530.
IHSG bergerak terkoreksi terbatas setelah rebound kemarin, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed bias menguat menjelang rilis kebijakan bank sentral Jepang (BOJ), serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam mencetak rekor barunya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat 0,08% atau 13 poin ke level Rp 15.652, dengan dollar AS di pasar uang Asia Asia menurun setelah naik terbatas di sesi global sebelumnya; bergerak dalam rentang sempit menjelang rilis keputusan suku bunga bank sentral Jepang (BOJ) hari ini dan Eropa (ECB) pada Kamis nanti.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.665, serta terpantau dekat dengan level 5,5 terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 11,298 poin (0,16%) ke level 7.236,630. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,058 poin (0,21%) ke level 971,308. Pagi ini IHSG melemah 16,148 poin (0,22%) ke level 7.243,550. Sementara LQ45 terlihat turun 0,17% atau 1,659 poin ke level 971,012.
Tercatat saat ini sebanyak 198 saham naik, 211 saham turun dan 223 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street berakhir semalam menguat dengan Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor tertinggi barunya. Sedangkan, bursa regional pagi ini mixed menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,89%, dan Indeks Hang Seng yang melejit 2,66%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka dalam bias terkoreksi setelah rebound, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat mengikuti Wall Street yang berakhir cetak rekor baru.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih di area konsolidasi dalam bias positif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.390 dan 7.401. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.156, dan bila tembus ke level 7.093.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group