Harga Kedelai Senin Berakhir Naik Terdukung Peningkatan Penjualan dan Penurunan Pasokan

144
kedelai, soymeal, minyak kedelai

(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Senin berakhir naik terdukung peningkatan penjualan dan penurunan pasokan.

Harga kedelai berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup naik 0,65% pada $11.9625 per bushel.

Dalam Laporan Inspeksi Ekspor mingguan menunjukkan 1.426 MMT (52.4 mbu) kedelai dikirim selama minggu yang berakhir 1/2. Jumlah tersebut naik dari 913 ribu MT pada minggu sebelumnya, namun turun sebesar 25% dari volume pada minggu yang sama tahun lalu. Tiongkok menjadi tujuan utama. USDA melaporkan total pengiriman musim ini sebesar 29,12 MMT (1,07 bbu), yang tertinggal 24% dari tahun lalu dan 17% di belakang kecepatan rata-rata 5 tahun.

USDA akan meningkatkan penjualan kedelai rata-rata sebesar 4,6 mbu menjadi 284,6 mbu menjelang laporan USDA bulan Februari, demikian perkiraan para analis. Perkiraan keseluruhannya akan terlihat antara 245 mbu dan 310 mbu dalam laporan Kamis depan. Perkiraan sebelum laporan menunjukkan adanya penurunan sebesar 3,3 MMT pada produksi Brazil yang sebagian diimbangi oleh produksi Argentina yang lebih besar sebesar 800 ribu MT.

Sementar itu, Data StatsCan juga akan menunjukkan pasokan kedelai dan kanola Kanada pada 8 Februari per 31 Desember. Pedagang memperkirakan kanola akan tersedia dalam kisaran antara 12,5 MMT dan 13,9 MMT dengan perkiraan rata-rata 13 MMT. Jumlah tersebut akan lebih turun dibandingkan persediaan 12,7 MMT pada bulan Desember 22.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung akan mengamati perkembangan permintaan dan pasokan, yang jika memberikan dukungan positif, akan menguatkan harga kedelai. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $12.03-$12.10. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $11.84-$11.72.