Harga Kedelai Selasa Berakhir Turun Tertekan Berbagai Sentimen Bearish

357
kedelai, soymeal, minyak kedelai

(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Selasa berakhir turun tertekan sentimen bearish cuaca hujan di Amerika Selatan, penguatan dolar AS dan perkiraan peningkatan produksi kedelai.

Harga kedelai berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir turun 0,50% pada $11.8700 per bushel.

Harga kedelai berjangka lebih rendah, setelah cuaca hujan di Amerika Selatan mengurangi beberapa kekhawatiran pasar akan kehancuran kedelai, kata para pedagang.

Kedelai berjangka juga menghadapi tekanan penguatan dolar AS yang mencapai puncaknya dalam tiga bulan pada hari Selasa setelah inflasi AS pada bulan Januari naik melebihi perkiraan.

Penguatan dolar AS cenderung membuat komoditas biji-bijian AS kurang menarik di pasar ekspor dunia di tengah ketatnya persaingan global.

Dengan USDA Ag Outlook Forum akhir pekan ini, diperkirakan luas lahan yang ditanami kedelai akan mencapai 86,7 juta hektar berdasarkan perkiraan USDA. Jika terealisasi, luasnya akan bertambah 3,1 juta hektar dibandingkan tahun lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kedelai masih dibayangi sentimen bearish cuaca hujan di Amerika Selatan, penguatan dolar AS dan perkiraan peningkatan produksi. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $11.81-$11.75. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $11.95-$12.03.