(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) berakhir melemah pada hari Rabu tertekan peningkatan pasokan di Brazil dan Argentina.
Harga kedelai berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir melemah 1,55% pada $11.6075 per bushel.
Harga kedelai menurun seiring dengan kemajuan panen di Brasil, bahkan ketika para analis memperdebatkan besarnya hasil panen di Amerika Selatan.
Perkiraan curah hujan selama beberapa hari ke depan di wilayah Pampas Argentina kemungkinan akan meningkatkan hasil panen kedelai dan jagung pada tahun 2023/24, kata bursa biji-bijian Buenos Aires pada hari Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kedelai masih dibayangi sentimen bearish peningkatan pasokan dan produksi di Amerika Selatan. Namun perlu dicermati upaya short covering setelah harga kedelai merosot. Juga dicermati pergerakan dolar AS, yang jika turun, akan dapat menguatkan harga kedelai. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $11.74-$11.88. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $11.52-$11.44.
