Harga Gula Selasa Berakhir Naik Terdukung Perkiraan Peningkatan Defisit Global

558
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa rebound dari posisi terendah dalam 2 bulan dan berakhir naik terdukung perkiraan peningkatan defisit global.

Harga gula berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir naik 1,31% pada 20,87.

BP Bunge Bioenergia memproyeksikan bahwa defisit gula global akan melebar menjadi -1,6 MMT pada tahun 2024/25 karena produksi gula Brasil pada tahun 2024/25 turun sekitar -4,4% menjadi 40,8 MMT karena kondisi kering yang membatasi hasil tebu.

Pada awalnya, harga gula turun ke posisi terendah dalam 2 bulan karena meningkatnya produksi gula di Brasil, produsen gula terbesar di dunia. Selasa lalu, Unica melaporkan bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brasil melonjak +1051% y/y pada paruh pertama bulan Februari menjadi 27.000 MT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan Februari naik +25,6% y/y menjadi 42,158 MMT. Sementara itu, lebih banyak tebu yang dihancurkan untuk dijadikan gula dibandingkan etanol, karena 49,04% tebu dihancurkan pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan Februari untuk produksi gula dibandingkan dengan 45,95% tahun lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan pasokan gula global, jika terus terjadi defisit, akan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 21,18-21,48. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 20,55-20,22.